1. Indra Pendengaran pada Anjing
Kelebihan indera pendengaran anjing
- Dari hasil penelitian, anjing masih dapat mendengar dari jarak 24 meter dan masih bisa melokalisir dengan tepat sumber bunyi mana yang aktif.
- Batas frekuensi pendengaran anjing 20-80.000 c/s lebih tinggi dari manusia yang hanya mencapai 20-20.00 c/s.
- Anjing bisa mendengar suara frekuensi rendah 16 hingga 20Hz, sedangkan manusia hanya mendengar frekuensi 20-70 Hz.
- Suara frekuensi tertinggi yang bisa didengar anjing adalah 70-100 kHz, sementara manusia hanya mendengar frekuensi 13-20 kHz.
- Anjing bisa menggerak-gerakkan daun telinga agar cepat bisa menentukan lokasi sumber suara yang sebenarnya. Lebih dari 18 otot pada daun telinga memungkinkan anjing memiringkan, memutar, menidurkan, atau menegakkan daun telinga.
- Anjing mampu menentukan sumber suara lebih cepat dari manusia, sekaligus bisa mendengar suara yang sumbernya empat kali lebih jauh yang dapat didengar manusia.
- Anjing dengan daun telinga berbentuk alami, tegak seperti daun telinga serigala, biasanya memiliki pendengaran yang lebih baik daripada anjing berdaun telinga jatuh seperti terdapat pada banyak spesies hasil domestikasi.
Komunikasi insekta/serangga
Komunikasi dapat di definisikan sebagai perbuatan yang dilakukan untuk memberi informasi. Dengan demikian, semua metode komunikasi melibatkan perbuatan sinyal (informasi), transimis, dan resepsi. Setiap kali terjadi pertukaran informasi, maka sukar secara langsung mengamati perbuatan dan transmisinya, tetapi yang utama adalah perpindahan informasi itu harus terjadi.
Biasanya hal ini dapat dilakukan dengan mengamati perubahan perilaku atau perubahaan faal penerimanya. Efek sinyal ini ada dua macam, yaitu langsung (segera setelah menerima sinyal) dan laten (memakan waktu cukup lama untuk mengamati tanggapannya, mungkin beberapa menit, jam, hari, bahkan dapat lebih lama lagi). Efek laten lebih sukar di amati daripada efek langsung.
Komunikasi insekta/serangga dengan gelombang bunyi
Setiap orang pernah mendengar bunyi jangkrik sadar bahwa insekta relatif begitu kecil dapat mengeluarkan bunyi yang cukup keras. Suatu sinyal bunyi adalah suatu gelombang tekanan yang di gerakkan oleh adanya getaran. Insekta mempunyai sinyal efektif dalam memancarkan bunyi dengan frekuensi yang lebih tinggi lagi. Akan tetapi otot-otot insekta tidak mampu bergeser lebih cepat daripada 1 kHz, oleh sebab itu frekuensi pergerseran otot-otot itu harus dilipatkan agar dapat menghasilkan sinyal. Misalnya, jangkrik mempunyai selaput suara yang berbentuk keping lengkung yang bergetar setelah mengalami perubahan bentuk oleh otot-otot selaput, dan kembali kebentuk asalnya. Jadi selaput suara melipatkan frekuensi pergeserannya dan memancarkan bunyi.
Unsur terakhir suatu generator bunyi kerap kali berupa sejenis pemandu bunyi, yaitu suatu struktur anatomi (atau lingkungan) untuk mengarahkan dan menguatkan bunyi. Pemandu bunyi semacam itu mirip dengan kotak tertutup (jangkrik), keping (belalang), atau terompet (gangsir). Rentang transimisi sinyal yang dapat di dengar itu tergantung suhu, kelembapan udara, dan frekuensi sinyal. Jika suhu dan kelembapan udara di pertahankan konstan maka makin tinggi frekuensi sinyal, makin besar penyerapannya di udara.
Pada akhirnya, penerimaan sinyal bunyi sudah tentu membutuhkan telinga insekta. Hanya ada satu jenis mata insekta atau telinga mamalia, tetapi ada beberapa macam jenis telinga insekta. Ada dua bentuk telinga insekta yang paling lazim, yang keduanya dikaitkan dengan struktur telinga manusia yaitu reseptor rambut yang dilekatkan secara lentur dapat bergerak oleh pengaruh setiap getaran bunyi, terutama untuk mengukur gerakan dan organ timpani menggunakan selaput untuk mencatat tekanan dan gradien tekanan. Apabila bunyi diterima dan ditafsirkan, insekta dapat menghasilkan bermacam-macam tanggapan yang meliputi ; daya tarik seks, pertahanan wilayah dan perubahan lintasan terbang untuk mempertahankan kelompoknya.
Rentang frekuensi gelombang bunyi pada insekta/serangga
Dibandingkan perbedaan frekuensi yang dimiliki manusia dengan binatang, manusia memiliki rentang kepekaan akustik yang lebih pendek dan batas frekuensi atas yang relatif rendah yaitu sekitar 20kHz. Dengan menggunakan skala logaritma, kita akan menggunakan istilah ultrasonik untuk menyatakan radiasi bunyi pada frekuensi di atas 20kHz.
Gambar 1.1. Ketergantungan frekuensi pendengaran untuk bermacam-macam binatang
Keterangan : Pita gelap menunjukkan rentang kepekaan terbesar. Garis vertikal dekat 20kHz menunjukkan batas frekuensi tinggi bagi manusia. Skala frekuensi adalah skala logaritma.
Skala logaritma dari frekuensi di tunjukkan seperti gambar 1.1.
Dari gambar 1.1. tersebut menunjukkan bahwa insekta khususnya belalang mempunyai kepekaan di daerah rentang ultrasonik.
Penggunaan sinyal-sinyal oleh insekta ini sebenarnya hanya dapat direkam dengan menggunakan rangkaian listrik dengan memakai sistem piranti elektronik.
Sumber :
http://adys.blog.uns.ac.id/2009/09/29/gelombang-bunyi-pada-insektaserangga/
http://anjing.org/ciri-fisik/indera-pendengaran-anjing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar