Proses Eksresi pada manusia dilakukan oleh alat-alat atau organ yang memiliki fungsi sama dalam sistem eksresi. Proses metabolisme selalu berlangsung di dalam tubuh mahluk hidup. Proses metabolisme menghasilkan senyawa-senyawa yang berguna didalam tubuh. Selain menghasilkan senyawa yang bermanfaat bagi tubuh, metabolisme juga menghasilkan senyawa-senyawa sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Senyawa-senyawa yang tidak berguna di dalam tubuh harus dikeluarkan oleh tubuh, karena bersifat racun dan membahayakan tubuh.
Proses pengeluaran zat tubuh ini dibedakan menjadi tiga, yaitu defekasi, ekskresi, dan sekresi.
- Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa-sisa hasil pencernaan makanan yan berupa feses atau tinaja dan akan dikeluarkan melalui anus.
- Ekskresi yaitu, proses pegeluaran zat sisa metabolisme yang tidak dipakai lagi dan dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan.
- Sekresi, yaitu proses pengeluaran getah oleh sel-sel dan kelenjar. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh, yaitu enzim dan hormon.
Alat Ekskresi pada Manusia
Proses pengeluaran zat-zat sisa akan dilakukan oleh beberapa organ tubuh yang mempunyai fungsi sama dalam sistem ekskresi. Adapun 4 macam alat ekskresi pada manusia adalah paru-paru, ginjal, hati, dan kulit.
1. Paru-paru (pulmo)
Karbon dioksida dan air sebagai hasil dari metabolisme karbohidrat dan lemak. Karbon dioksida dan air dikeluarkan dari sel dan jaringan tubuh dan masuk ke dalam alira darah. Didalam paru-paru karbon dioksida akan dilepas dan oksigen akan diikat oleh darah.
Selanjutnya karbon dioksida akan dikeluarkan melalui rongga hidung. Demikia juga air akan dikeluarka paru-paru dalam bentuk uap air. Secara singkat proses tersebu adalah: Zat-zat sisa CO2 + air → darah → paru-paru → keluar melalui rongga hidung dalam bentuk gas dan uap air.
2. Ginjal (Renal)
[adsense]Ginjal merupakan alat ekskresi yang paing utama dan paling penting. Ginjal berjumlah sepasang berbentuk kacang ercis. Ginjal terletak di dalam rongga perut disebelah kanan dan kiri tulang pinggang.
Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan. Ginjal manusia mempunyai ukuran panjang 10 – 13 cm (4 – 5 inci), lebarnya 5 – 7,5 cm (2 – 3 inci), dan beratnya ± 150 gram (0,5% berat tubuh).
a. Struktur ginjal
Ginjal terdiri dari 3 bagian utama, yaitu bagian luar disebut korteks atau kulit ginjal, dibawahnya ada medula atau sumsum ginjal, dan dibagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis atau rongga ginjal.
Pada bagian korteks memiliki unit struktural dan fungsional terkecil yang disebut nefron. Korteks mengandung jutaan nefron. Nefron berfungsi sebagai penyaring darah. Tiap nefron terdiri dari badan Malphigi dan tubulus. Tiap badan Malphigi terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman.
Glomerulus merupakan anyaman pembuluh-pembuluh darah kapiler, yang dindingnya berhubungan dengan kapsula bowman. Kapsula bowman berbentuk seperti mangkuk yang merupakan selaput pembungkus glomerulus. Pada tubulus mempunyai ukuran panjang.
Panjang saluran tubulus pada orang dewasa sekitar 7,5 km sampai 15 km terdiri dari tubulus kontortus proksima, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivius. Ketiga tubulus tersebut dihubungkan oleh lengkung Henle. Lenkung Henle terdiri dari dua bagian, yaitu lengkung Henle Naik (asedens) dan Lengkung Henle turun (desendens).
Pada bagian medula ginjal mengandung banyak pembuluh/tubulus pengumpul yang bermuara pada tonjolan/papila di ruang ginjal (pelvis renalis). Pada masing-masing ginjal dilengkapi saluran yang disebut ureter, yang berfungsi menyalurkan urine ke kantung kemih (vesica urinaria). Dalam kantung kemih urine ditampung sementara untuk selanjutnya dikeluarkan bersama uretra.
b. Fungsi ginjal
Fungsi utama ginjal adalah menyaring darah. Darah yang disaring ginjal sebanyak ± 1.500 liter. Zat-zat yang tidak terpakai atau bersifat racun hasil penyaringan darah akan dibuang oleh ginjal berupa urine.
Urine yang dihasilkan dalam waktu satu hari ± 1,5 liter. Selain berfungsi menyaring darah, ginjal juga mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Mengekskresikan zat-zat yang mengandung nitrogen, misalnya amonia, urea dan asam urat.
- Mengekskresikan zat yang berlebih misalnya, vitamin yang larut dalam air.
- Mempertahankan keseimbangan asam-basa darah
- Mempertahankan cairan ekstraseluler dengan mengeluarkan kelebihan air didalam tubuh.
c. Proses yang terjadi didalam ginjal
Proses yang terjadi didalam ginjal merupakan proses pembantu urine yang meliputi tiga tahapan, yaitu:
- Filtrasi adalah proses penyaringan darah pada bagian glomelurus. Hasil penyaringan disebut filtrat glomerulus atau urine primer yang masih mengandung air, glukosa, protein/asam amino, dan urea.
- Reabsorbsi ialah proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna, misalnya air, glukosa, asam amino, dan beberapa garam mineral. Proses ini terjadi pada tubulus kontortus proksimal. Hasil reabsorbsi berupa urine sekunder.
- Argumentasi adalah proses penambahan zat-zat terkandung dala urine sesungguhnya adalah air, urea, asam urat, amonia, garam mineral, zat warna empedu, dan zat yang jumlahanya berlebihan, misalnya vitamin dan obat-obatan. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal.
Jumlah urine yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
- Jumlah air yang diminum
- Banyaknya garam yang harus dikeluarkan agar tekanan darah osmosis tetap
- Hormon antidiuretika (ADH), hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior. Fungsi hormon ADH mempengaruhi penyerapan air oleh dinding tubulus. Jika kekurangan ADH, jumlah urine meningkat 20 – 30 kali dinamakan Diabetes insipidus.
- Saraf, rangsangan saraf renalis menyebabkan duktus aferent menyempit, maka alirah ke glomerulus berkurang, tekanan darah berkurang akibatnya filtrasi kurang efektif.
- Pada penderita diabetes melitus (kurang hormon insulin), sehingga pengeluaran glukosa diikuti dengan kenaikan volume urine.
Urine normal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Jumlah rata-rata 1 – 2 liter sehari
- Warna bening orange pucat.
- Baunya tajam, dan
- Reaksi sedkit asam (pH = 6)
Urine ditampung dalam vesica urinaria (kandung kemih) ± 300 cc. Pengeluaran urine diatur oleh otot sfinker. Zat-zat yang terkandung dalam urine dapat diuji dengan cara:
- Klor, urine ditetesi AgNO3 5%
- Glukosa, urine ditetesi larutan bennedict (fehling A dan B) dan dipanaskan
- Protein, urine ditetesi larutan NaOH 10% kemudian larutan CuSO4 1%
- Amonia, urine dipanaskan
- pH, dengan memasukan kertas indikator universal pada urine.
3. Hati (Hepar)
Hati berperan sebagai kelenjar pencernaan dan sebagai alat ekskresi. Adapun fungsi hati secara menyeluruh adalah:
- Menyimpan gula otot (glikogen)
- Tempat pembentukan dan pembongkara protein
- Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah
- Tempat mengubah provitamin A menjadi vitamin A
- Menetralkan racun dan diikat dalam pembentukan dan perombakan sel darah merah.
Sel yang bertugas merombak sel darah merah disebut sel histiosit. Hemoglobin (Hb) dirombak menjadi hemin diubah menjadi zat warna empedu yang kemudian di oksidasi menjadi urobilin yang memberi warna pada urine dan feses.
Zat besi (Fe) dismpan di hati lalu, dikembalikan ke sumsum tulang. Globin dipergunakan lagi untuk pembentukan Hb yang baru.
4. Kulit (Integumen)
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh yang hampir tiap waktu dapat terjadi kerusakan dan senantiasa juga mengalami perbaikan. Kulit berfungsi sebagai:
- Pelindung tubuh terhadap kerusaka fisik dari gesekan, sinar, kuman-kuman, zat kimia, panas dan lain-lain.
- Mengurangi kehilangan air
- Mengatur suhu tubuh
- Menerima rangsangan dari luar (indra peraba)
- Mengekskresikan zat-zat sisa yang berupa keringat dan minyak, dan
- Tempat menyimpan cadangan makanan/lemak.
Kulit secara anatomi tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
a. Epidermis (bagian luar)
Berikut ini lapisan yang tedapat pada epidermis kulit.
- Starum korneum/lapisan tanduk, lapisan sel mati akan selalu mengelupas.
- Starum lusidum, merupakan lapisan yang berwarna bening
- Stratum germintivum, yaitu lapisan yang selalu tumbuh membentuk sel-sel baru ke arah luar.
b. Dermis (bagian dalam)
Berikut ini lapisan yang terdapat pada dermis kulit.
1) Kelenjar keringat (glandula sudorifera), akan menghasilkan keringat. Fungsi kelenjar keringat, yaitu:
- Mengeluarkan zat sisa metabolisme
- Mengatur keseimbangan air dan garam-garam mineral dan
- Mengatur suhu tubuh
2) Kelenjar minyak (glandula sebasea) Menghasilkan minyak. Fungsi kelenjar minyak antara lain.
- Mencegah kekeringan pada kulit
- Menggerakan rambut dan
- Mengerutkan kulit
- Akar rambut
- Pembuluh darah
- Serabut saraf (indra peraba atau perasa)
Keluarnya keringat terjadi pada saat suhu tubuh lingkungan tinggi. Suhu lingkungan tinggi/panas akan menyebabkan air (keringat) dikeluarkan melalui pembuluh permukaan kulit.
Kemudian, air menguap untuk menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh tetap terjaga. Suhu lingkungan rendah/dingin maka pembuluh darah menyempit selanjutnya otot-otot polos akan berkontraksi menggerakan rambut yang menjadikan rambut akan tegak dan muncul sensasi menggigil.
Dalam kondisi normal, tubuh mengeluarkan keringat ± 50 cc/jam. Pengeluaran keringat dapat lebih atau kurang karena beberapa faktor, yaitu:
- Aktivitas tubuh meningkat menjadikan keringat lebih banyak
- Suhu lingkungan tinggi menyebabkan banyak pengeluaran keringat banyak.
- Goncangan emosi dapat menyebabkan pengeluaran keringat banyak.
- Rangsangan saraf simpatis karena emosi akan memperkecil pengeluaran keringat sebab terjadi penyempitan pembuluh darah dan kulit menjadi pucat (seperti wajah orang ketakutan).
GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA
- GANGGUAN PADA GINJAL
- Penyebab :
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan
garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
- Pencegahan :
- Perbanyaklah minum air putih agar air seni lancar. Ketika berada di ruangan ber-AC, Perbanyak minum air putih walaupaun tidak haus, Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari.
- Hindari minum atau memasak menggunakan air yang kandungan kapurnya tinggi. Kapur di dalam tubuh bisa membentuk batu.
- Jika menderita penyakit gout dan hiperparatiroid segera atasi. Kedua penyakit itu meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal.
- Lakukan olahraga rutin dengan tujuan agar metabolisme di dalam tubuh berjalan dengan baik. Idealnya, lakukan olahraga dua hari sekali. Pilihlah jenis olahraga yang disukai dan lakukan sesuai kemampuan, jangan dipaksakan.
- Jangan duduk terlalu lama saat bekerja. Posisi tersebut mempermudah terjadinya pengendapan Kristal air seni yang kemudian membentuk batu. Paling tidak, dua jam sekali bangkitlah dari duduk dan berjalan-jalan sebentar.
- Bila terasa ingin membuang air seni sebaiknya segera lakukan. Sangat tidak disarankan untuk menahan air seni, karena Kristal-kristal tersebut bisa mengendap membentuk batu ginjal.
- Hindari makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti susu dengan kalsium tinggi. Begitu juga dengan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan, emping, dan brokoli. Dan kurangi konsumsi kacang-kacangan, cokelat, soda dan teh.
- Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsium.
Nefritis- Penyebab :
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus. Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki.
- Pengobatan :
Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin. Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
Glukosuria- Penyebab :
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
- Pencegahan :
- Kontrol kebiasaan makan
- Kendalikan berat badan
- Olah raga secar teratur
- Kelola faktro resiko lain (hipertensi, kadar lemak darah, dll)
- Bagi yang beresiko tinggi, periksa glukosa darah setiap tahun
- Pengobatan :
Bagi pasien Diabetes Melitus kendalikan kadar glukosa darah (dengan diet, olahraga & obat sesuai petunjuk dokter) dan periksa secara berkala. Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.
Albuminuria
- penyebab :
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
- Pencegahan :
- Untuk mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan membiasakan diri minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus.
- Selain itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja). Artinya makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik dari segi jumlah maupun kadar gizinya.
Hematuria
- Penyebab :
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
Gagal ginjal- Penyebab :
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian.
- Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.
B. GANGGUAN PADA HATI
Hepatitis
- Penyebab :
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
- Pencegahan :
- Hepatitis dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
- Jarum untuk akupuntur atau tatto harus steril
- Hindari pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir
- Hindari aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan
- Hindari mendapat donor darah yang tidak resmi
- Pengobatan :
- melalui kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis
- pengobatan suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu pemulihan sel hati yang rusak
- Penyebab :
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.
Sirosis hati- Penyebab :
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu.
- Penyembuhan :
Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi (seperti muntah dan berak darah, asites/perut membesar, mata kuning serta koma hepatikum).
Perlemakan hati- Penyebab :
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
Kanker hati- Penyebab :
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.
Koletasis dan jaundice- Penyebab :
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan memproduksi dan pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih terang.
C. GANGGUAN PADA PARU-PARU
Asma
- Penyebab :
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.
- Pencegahan :
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
- Pengobatan :
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.
Tubrculosis (TBC)- Penyebab :
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
- Penegahan :
- Menghindari kontak dengan penderita TBC.
- Tidak meggunakan peralatan terutama peralatan makn dengan penderita TBC.
- Pengobatan :
Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.
Pneumonia- Penyebab :
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
- Pencegahan :
- Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
- Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi
- berolahraga secara teratur.
- Pengobatan:
Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
Emfisema- Penyebab :
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru.
- Pencegahan :
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
Bronkitis- Penyebab :
Penyakit bronkitis disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
- Pencegahan :
- Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
- Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
- Pengobatan :
Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.
Asbestosis- Penyebab :
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalanpleura (selaput yang melapisi paru-paru).
- Pencegahan :
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
- Pengobatan :
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
Paru-paru hitam- Penyebab :
Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu yang lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara. Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini ditemukan pada 6 dari 100.000 orang.
- Pencegahan :
Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja. Pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.
- Pengobatan :
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernapasan, maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk menghindari pemaparan lebih lanjut.
Sinusitis- Penyebab :
Sinusitis adalah infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.
- Pencegahan :
- Infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
- Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
- Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.
- Penyebab :
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat napas sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan membran itu.
- Pengobatan :
Pengobatan yang dilakukan pada penderita sinusitis biasanya meliputi:
- Suntikan anti alergi
- Menghindari pencetus alergi
- Semprotan hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu mengurangi bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena alergi.
- Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga sinus mungkin diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang berulang.
- Penyebab :
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
- Pencegahan :
Berhenti dan hindari merokok.
- Pengobatan :
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah:
- Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
- Tindakan Therapy Radiasi
- Tindakan Therapy Kemotherapy
- Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
- Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru, Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat
Skabies
- Penyebab :
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.
- Pencegahan :
- mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.
- Menjaga kebersihan kulit.
- Pengobatan :
Untuk pengobatan luar, cukup ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci bersih, lalu giling halus sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang gatal, kemudian dibalut.
Kurap- Penyebab :
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda.
- Pencegahan :
- Mencuci tangan yang sempurna.
- Menjaga kebersihan tubuh.
- Mengindari kontak dengan penderita.
- Pengobatan :
Dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.
Panu- Penyebab :
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
- Pencegahan :
- Menjaga kebersihan badan.
- Usahakan agar kulit dalam keadaan kering dan tidak lembab.
- Pakaian dan handuk mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab memicu tumbuhnya jamur.
- Jangan menggunakan pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.
- Pengobatan :
Panu dapat diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panu. Atau juga dapat digunakan obat-obat yang di jual di pasaran seperti Pandas dan Kalpanax.
Biduran- Penyebab :
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.
- Pencegahan :
Bagi penderita biduran, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor penyebab tim bulnya bidur. Seperti udara dingin, makanan dan bahan kimia.
- Pengobatan :
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.
Ringworm- Penyebab :
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.
- Pencegahan :
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.
- Pengobatan :
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
Psosiaris- Penyebab :
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.
- Pengobatan :
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
Kanker kulit- Penyebab :
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.
- Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
Sumber :
http://budisma.net/2014/09/alat-ekskresi-pada-manusia-dan-fungsinya.html
https://fitria97.wordpress.com/tugas-tugas/ipa/biologi/gangguan-pada-sistem-ekskresi-manusia/
https://goo.gl/images/KdncmU
https://goo.gl/images/Ty18CM
https://goo.gl/images/Q1anJ3
https://goo.gl/images/pEMyPV
https://goo.gl/images/bhjHYt
https://goo.gl/images/DhfA4N
https://goo.gl/images/eJw7PR
https://goo.gl/images/yyWWsd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar