Seni Rupa 2 Dimensi dan
3 Dimensi
Seni Rupa 2 Dimensi
Seni
rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki dua sisi saja,
yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak
mempunyai unsur ketebalan.
Contoh :
1. Lukisan
2. Seni Grafis
Adalah cabang seni rupa yang berbentuk 2 Dimensi yang proses pembuatan karyanya dengan menggunakan teknik cetak
Adalah cabang seni rupa yang berbentuk 2 Dimensi yang proses pembuatan karyanya dengan menggunakan teknik cetak
Teknik
– teknik dalam seni rupa 2 dimensi
1.
Teknik
Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik,
dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.
2.
Teknik
Transparan/Aquarel yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat
air, dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.
3.
Teknik
Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga
membentuk lukisan yang realis atau abstrak.
4.
Teknik
3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses manipulasi
lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.
Unsur
– unsur Seni rupa 2 dimensi
a. Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
b. Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
e. Tekstur
Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.
f. Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya;
·
Warna
Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari
campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
·
Warna
Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya
warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,
·
Warna
Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna
sekunder,
·
Warna
analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna,
misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju
warna kuning, dan lain-lain,
·
Warna
komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran
warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
g. Gelap Terang
Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.
h. Ruang (kedalaman)
Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.
Contoh tokoh Seni rupa 2 dimensi
1. Raden Saleh Sjarif Boestaman
2.Vincent van Gogh
SENI RUPA 3 DIMENSI
Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Teknik – teknik Seni Rupa 3 Dimensi
1.
Teknik
Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan
(menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah,
binatang, dsb pada kain lain sebagai hiasan.
2.
Teknik
Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian
rupa sehingga menghasilkan lukisan.
3.
Teknik
Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya
anyaman.
4.
Teknik
Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian
atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan.
Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan
cara yang lain.
5.
Teknik
Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap
rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai
simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
6.
Teknik
Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada
alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari
acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam
(tembaga, besi).
7.
Teknik
Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain
(kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara
lain tanah liat, plastisi.
8.
Teknik
Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan
dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah)
atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti
batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.
9.
Teknik
Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan
benang.
10.
Teknik
Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen
untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).
Contoh Tokoh Seni Rupa 3 dimensi
1. Edhi Sunarso
MEDIA
BERKARYA
SENI RUPA 2 DIMENSI
·
Pensil; dibuat dengan campuran grafitda tanah liat.
·
Konte; bertekstur halus dan berwarna sangar hitam.
·
Pensil warna; terdiri dari bermacam-macam warna yang
bertekstur lembut
·
Krayon; terbuat dari unsur lilin dan kapur
·
Pena; beris tinta yang biasanya berwarna, hitam,
biru, dan merah.
·
Cat cair; bahan untuk melukis di atas kertas, bersifat
transparan dan mudah larut.
·
Cat minyak; membutuhkan waktu yang lama (beberapa hari)
untuk mengering.
·
Kanvas; kain yang berlapis cat campur lem
·
Kuas; untuk menggoreskan cat
·
Palet; tatakan/wadah untuk menaruh dan mencampur
warna-warna cat.
·
Komputer; untuk teknik-teknik tertentu seperti
gambar-gambar digital.
·
Kertas; Media untuk melukis
SENI RUPA 3 DIMENSI
·
Bahan lunak : Kertas, karton, styrofoam.
·
Bahan liat : Tanah liat, gips, lilin, plastisin.
·
Bahan keras : Kayu, batu, logam.
·
Alat acuan :berbentuk cetakan alat ini dipakai apabila kita
membuat karya seni 3 dimensi dengan teknik cor
·
kayu : alat ini dipakai apabila kita akan membutsir
·
kawat : alat ini dipakai apabila kita akan membutsir
·
alat pahat ,
ukit atau martil : alat ini dipakai apabila kita hendak membuat
pahatan / patung
·
Gunting
·
Pisau,
·
Silet,
·
Amplas,
·
Bor, dan lain lain.
Sumber: